ABSTRAKKolase, sebagai salah satu media representasi dalam arsitektur, memiliki peran yang kompleks dalam menghasilkan sebuah forma. Kolase menjadi representasi dari ide dan berperan sebagai cerita yang dikemas dalam bentuk diagram. Cerita ini kemudian melewati proses transisi dari media 2-dimensi menjadi memiliki kualitas ruang atau media 3-dimensi, baru kemudian dibangun sebagai sebuah arsitektur. Proses transisi kolase mengakibatkan munculnya ambiguitas. Kemunculan ambiguitas terjadi pada saat eksplorasi konsep kolase, penerjemahan kolase sebagai ruang 3-dimensi, dan juga pada saat arsitektur tersebut berdiri dan dicoba pahami oleh pengguna. Keberadaan ambiguitas menyebabkan proses eksplorasi dan pemahaman pada bangunan memiliki beragam persepsi. Akibatnya, dapat muncul beragam arti dari satu cerita. Ambiguitas dapat dilihat sebagai sebuah instrumen yang menghubungkan arsitek dan user. Ambiguitas juga yang memungkinkan terjadinya pemahaman yang lebih mendalam pada potensi yang sudah ada dalam sebuah arsitektur dan memungkinkan terjadinya integritas persepsi dalam mengkomunikasikan suatu ide dalam penerjemahannya.
ABSTRACTCollage, as a form of many architectural representation media, has a complex role in producing architectural form. Collage is a representation of an idea and has a role as a story that is conveyed as diagram. The story would go through transitional process from a 2-dimensional media into the spatial quality or a 3-dimensional media, then it is translated into architectural form. The transitional process in collage may result in ambiguity in several stages; during the concept exploration of collage, the translation of collage into 3-dimensional form, and when the architecture based on collage concept is realized and experienced or understood by the users. The collage character of ambiguity might affect exploration process and the understanding of the building, causing diverse perception among users. As a result, there could be various meanings produced from one particular story. Ambiguity could be seen as a tool that connects architect and users. Ambiguity would also allow a deeper understanding on existing potential in architecture and also the integrity of perception in communicating an idea within its translation.