[Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis isu tubuh perempuan dalam post terkait gerakan No Bra
Day. Pada dasarnya, gerakan ini menghimpun massa perempuan di media sosial untuk bersamasama
melakukan aksi melepas bra. Dimulai secara global pada tanggal 13 Oktober 2013, gerakan
ini menuai banyak jenis respon di massa media sosial. Pro dan kontra mengenai pelepasan bra di
media sosial tersebar luas diiringi oleh tanda pagar terkait. Gerakan ini seringkali dianggap tidak
sesuai dengan konstruksi sosial karena membuka jalan untuk berbicara mengenai tubuh
perempuan di ranah publik. Selain itu, gerakan ini membawa pemaknaan baru terhadap tubuh
perempuan. Pencapaian pemaknaan yang ditunjukkan dalam unggahan terkait gerakan justru
menunjukkan masih kuatnya afirmasi konstruksi atau label patriarkal. Sebagai produk media,
konsep resepsi atau penerimaan Stuart Hall dan feminisme postmodern Luce Irigaray digunakan
untk melihat bentuk pemaknaan tubuh yang menggambarkan afirmasi bahkan internalisasi
tatanan patriarkal tersebut., This undergraduate thesis aims to analyze woman’s body issues on posts related to No Bra Day
movement. Basically, this movement assembles female netizens to fight breast cancer together
by taking off their bras for a day. As it started globally on October 13th, 2013, this movement
attracts pro and con responses, including pros and cons. The responses are linked by the use of
related hashtags. Due to its challenge to bring women’s body to the public sphere, this movement
is oftentimes underestimated. On the contrary, this movement brings a new meaning on women’s
body. This encoded meaning cannot be absorbed thoroughly by the female netizens because of
the patriarchal construction. The achieved meaning cannot be one hundred percent as it aims to.
Furthermore, the decoded meaning still shows the affirmation to patriarchal order. As a media
product, reception theory by Stuart Hall and postmodern feminism by Luce Irigaray are used to
examine the new meaning interpreted and reflected in the responses, which also show the
affirmation or even internalization to the patriarchal order.]