[Skripsi ini membahas bentuk marital power yang terjadi pada rumah tangga
pasangan yang menikah di usia remaja dan mampu mempertahankan
pernikahannya hingga lebih dari 25 tahun di DesaSasakpanjang, Bogor. Penelitian
ini adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pembagian peran gender tradisional yang terenkulturasi dan dipraktikkan
pasangan secara konsisten mengarah pada ketergantungan satu sama lain sehingga
mampu saling mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dalam rumah tangga.
Usia remaja saat menikah tidak menjadi penghalang terjalinnya pernikahan yang
langgeng ketika peran gender tradisional dapat dijalankan dengan konsisten oleh
pasangan suami- istri., The focus of this thesis is the marital power in households of early marriage
couples those are lasting more than 25 years in Desa Sasakpanjang, Bogor. This
research is a qualitative research. The result of study showed that consistency of
enculturated traditional gender roles that practiced by the couples lead to
dependence on one another so that they can influence each other in decision
making within the household. Young age is not a barrier for establishing of a longlasting
marriage when traditional gender roles can be practiced consistently by
married couples.]