ABSTRAKTesis ini bertujuan menyelidiki efek ASEAN Free Trade Area (AFTA) pada perdagangan Indonesia untuk produk makanan dan minuman olahan dengan menggunakan data panel perdagangan Indonesia dengan 15 negara mitra dagang utama dari tahun 1979 hingga 2012. Dengan menggunakan metode fixed effect, random effect, dan Hausman-Taylor, saya menemukan bahwa AFTA memberikan pengaruh positif terhadap perdagangan Indonesia atas produk makanan dan minuman olahan. Namun, data perdagangan menunjukkan bahwa Indonesia masih mengalami defisit perdagangan dengan beberapa negara. Beberapa implikasi kebijakan ditawarkan oleh tesis ini berdasarkan temuan-temuan yang ada dan dari tinjuan pustaka. Meningkatkan sistem ketertelusuran dan inspeksi, bersama dengan meningkatkan kapasitas sisi suplai adalah langkah-langkah yang ditawarkan untuk meningkatkan nilai tambah produk-produk Indonesia. Selain itu, memberikan insentif kepada produsen untuk mendiversifikasi produk-produk mereka juga disarankan untuk diimplementasikan.
ABSTRACTThis paper examines the effect of ASEAN Free Trade Area on Indonesia’s trade of processed food and beverage products using trade panel data from 1979 to 2012 between Indonesia and its 15 major trading partners. Using fixed effect, random effect, and Hausman-Taylor methods, I found that AFTA has had a positive impact on Indonesia’s trade of food and beverage products. However, the trade data show that Indonesia still suffers from negative trade with several countries. These findings and insight from the literature lead to several policy implications to improve Indonesia’s trade. Improving traceability and inspection systems, together with improving supply-side capacity are the proposed act to improve the value-add of Indonesia’s products. In addition to that, giving incentives for the producers to diversify their products is also suggested to be implemented.