Pengelolaan lingkungan pada industri otomotif dapat dilakukan melalui pendekatan simbiosis industri, yang berlaku pada jaringan rantai pasok industri otomotif. Jaringan rantai pasok industri otomotif ini mencerminkan sinergi dalam penyediaan bahan baku industri, melibatkan banyak pemasok dan beragam komponen bahan baku. Penelitian ini bertujuan membangun pendekatan pengelolaan lingkungan pada rantai pasok otomotif untuk material baja pada komponen fast moving. Sampel penelitian adalah perusahaan komponen otomotif pemasok PT Astra Daihatsu Motor atau berlokasi di Jabodetabek. Jumlah sampel adalah 33 perusahaan yang dipilih secara acak dan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan PLS (Partial Least Square) untuk menjawab korelasi antar variabel laten.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi pada rantai pasok otomotif berpengaruh terhadap pertukaran produk samping dan air tetapi tidak berpengaruh terhadap pertukaran materi dan energi. Sinergi pada rantai pasok otomotif berpengaruh terhadap pertukaran materi, energi, produk samping dan air. Kolaborasi dan sinergi pada rantai pasok otomotif dapat dimanfaatkan untuk terjadinya pertukaran materi, energi, produk samping dan air. Pembentukan simbiosis industri tidak mengharuskan adanya kedekatan lokasi (geographic proximity). Dalam pembentukan model simbiosis industri pertukaran materi, energi, produk samping dan air dilihat pengaruhnya terhadap keberlanjutan. Model simbiosis industri yang diperoleh adalah model yang menunjukkan pertukaran air antar perusahaan untuk pengelolaan lingkungan menuju pada keberlanjutan.
Environmental management in the automotive industry can be done through industrial symbiosis approach, which applies in the automotive industry supply chain network. Automotive industry supply chain network reflects the synergy in the supply of industrial raw materials, involving many and varied components suppliers of raw materials. This research aims to develop environmental management approaches in the automotive supply chain for the steel material in fast moving components. Samples are suppliers of automotive components company PT Astra Daihatsu Motor or located in Jabodetabek. The number of samples is 33 randomly selected companies and data collection is done by using a questionnaire. The collected data were analyzed using PLS (Partial Least Square) to address the correlation between latent variables.The results showed that the collaboration on the automotive supply chain affects the exchange of by-products and water but does not affect the exchange of matter and energy. Synergies in the automotive supply chain affect the exchange of matter, energy, byproducts and water. Collaboration and synergies in the automotive supply chain can be used for the exchange of matter, energy, byproducts and water. Establishment of industrial symbiosis does not require the proximity of the location (geographic proximity). In the formation of industrial symbiosis model of exchange of matter, energy, byproducts and water views influence on sustainability. Model of industrial symbiosis obtained is a model that shows the water exchange between the company's environmental management towards sustainability.