UI - Tugas Akhir :: Kembali

UI - Tugas Akhir :: Kembali

Evaluasi tatalaksana kasus malformasi arteri vena di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo 2010-2013 = Evaluation therapy of arterial venous malformation at Cipto Mangunkusumo Hospital 2010-2013

(Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014)

 Abstrak

[Malformasi Arteri Vena (MAV) adalah kelainan kongenital atau yang didapat(acquired) dan penegakan diagnosisnya cukup beragam,juga terapi dan prognosisnya. Modalitas terapi MAV bervariasi, mulai dari injeksi scleroting agent hingga teknik operasi yang kompleks, termasuk pilihan terapi pembedahan minimal invasif, yang berdampak pada prognosis pasien. Hasil penelitian menyatakan bahwa tatalaksana MAV dengan pendekatan secara multidisipliner sudah mulai dilakukan di RSUPN Cipto Mangunkusumo,dimana eksisi tetap merupakan terapi yang paling ideal untuk menciptakan kesembuhan. Akan tetapi, terapi pembedahan saja hanya menghasilkan kontrol inkomplit dari lesi karena morbiditas tinggi terkait reseksi komplit (complete surgical resection). Pembuangan lesi MAV total dengan pembedahan seringkali dikerjakan melawan morbiditas dan angka komplikasi yang tinggi (misalnya kehilangan darah masif, hilangnya fungsi organ). Hanya jika lesi dapat terlokalisasi dengan baik, sehingga memungkinkan morbiditas rendah dengan eksisi total, sebaiknya tatalaksana dikombinasi dengan pendekatan endovaskular menggunakan terapi emboli dan terapi sklerosis. , Arterial Venous Malformation (AVM) is a congenital or acquired abnormalities and enforcement is quite diverse diagnosis, therapy and prognosis as well. AVM therapeutic modalities varied, ranging from injection scleroting agent to complex surgery techniques, including minimally invasive surgical treatment options, which have an impact on patient prognosis. The study states that the management of AVM with a multidisciplinary approach has begun to do in Cipto Mangunkusumo, where excision remains the most ideal therapy to create healing. However, surgical treatment alone produced only an incomplete control of the high morbidity associated lesions because complete resection (complete surgical resection). Disposal of AVM total lesion with surgery is often done against morbidity and complication rates are high (eg, massive blood loss, loss of organ function). Only if the lesion can be localized well, allowing a low morbidity with total excision, preferably combined with the management of the endovascular approach using embolic therapy and therapy sclerosis.]

 File Digital: 1

Shelf
 SP-Yulinda.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tugas Akhir
No. Panggil : SP-PDF
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : vi, 42 hlm. : ill.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
SP-PDF TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20405246
Cover