Afiksasi merupakan aspek penting morfologi Bahasa Indonesia. Berbagai Upaya telah dan terus dilakukan untuk megungkap lebih dalam fenomena keproduktifan bahasa ini. Sejauh ini, upaya pengkajian terutama berfokus pada pengungkapan makna gramatical yang muncul ketika sevuah afiks melekat pada dasar tertentu. Makalah ini membahas upaya untuk mencari tahu alasan yang melatari hal tersebut. Dicurigai adanya suatu alasan sematik yang berperan dalam proses morfologi afiksasi. Untuk maksut tersebut telah dirancang suatu klasifikasi sematik verba. Jenis kata verba tersebut dipilh-pilah kedalam sejumlah sub-kelas sematik. Selanjutnya, dipersiapkan suatu korpus berukuran 70.000 kata yang darinya secara random digunakan 30.000 kata untuk mengetahui distribusi pelekat afiks: prefiks {meng-} dan prefiks {ber-}. Hasl analisis secara umum menunjukkan adanya nuansa sematk yang memungkinkan atau tidaknya afiks melekat pada dasar tertentu.