Kegagalan Kristenisasi di negeri-negeri tempat peradaban kuno seperti India dan Cina yang beragama Hidu dan Buddha dan lebih gagal lagi di negara-negara Islam, tidak menghilangkan semangat dan optimisme mereka dalam mencari metode baru yang dikenal dengan kontekstualisasi. Perbedaan mendalam antara metode penyebaran agama Kristen tradisional dan kontekstualisasi adalah bahwa pada masa lalu para misionaris pergi kepada dunia Islam dengan superioritas ras, Islamofobia, dan keinginan untuk mengeropakan umat. Adapun dalam penyebaran kontekstual, Muslim tidak diminta untuk meninggalkan budaya mereka; para misionaris sendiri yang berubah dan beradaptasi dengan budaya Muslim apabila tidak bertolak belakang dengan ajaran dasar Injil.