Perkembangan teknologi informasi dalam sepuluh tahun terakhir mempengaruhi gaya hidup seseorang. Kemunculan aplikasi social networking seperti: Facebook, twitter, Myspace, Blogs dibarengi dengan perangkat komunikasi bersifat mobile. Hadirnya e-bookreader, PC tablet,digital music players, telepon selular terbaru, membuat seseorang staying connected. Digital natives merupakan generasi yang lahir pada era digital dengan ciri multitasking, selalu berjejaring, akses secara random, preferensi pada informasi bentuk multimedia interaktif. Diperkirakan generasi digital natives dalam waktu akan datang menjadi pengguna perpustakaan perguruan tinggi. Representasi materi literasi informasi dalam dokumen hypertext berpotensi untuk memperkaya lingkungan pembelajaran, beragam, fleksibel dan berpotensi untuk interaktif. Peluang perpustakaan perguruan tinggi merepresentasikan literasi informasi dengan menggunakan teknologi web tidak menghilangkan esensi literasi informasi secara tatap muka bahkan memperluas akses layanan perpustakaan kepada pengguna.