Meningkatnya jumlah kepemilikan kendaraan menimbulkan berbagai masalah yang ada, antara lain ketidakseimbangan antara lahan parkir yang tersedia dengan kendaraan yang ada pada perguruan tinggi di kota Bandung karena semakin besarnya populasi (Jumlah dosen, Karyawan, dan Mahasiswa) di perguruan tinggi maka semakin besar pula tata guna lahan untuk suatu lahan parkir yang diperlukan agar dapat menunjang kegiatan di perguruan tinggi tersebut, seperti pada Universitas Jenderal Achmad Yani, Universitas Katolik Parahyangan, dan Institut Teknologi Nasional.
Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perguruan tinggi tersebut masih mampu melayani kebutuhan parkir yang ada kecuali Universitas Katolik Parahyangan. Di mana kapasitas parkir umumnya mencapai kapasitas yang ada. Pergantian parkir (Parking Turn Over), kendaraan mobil terbesar terjadi pada Universitas Katolik Parahyangan yaitu sebesar 4 kendaraan/hari/ruang parkir sedangkan untuk motor Pergantian parkir terbesar juga terjadi pada Universitas Katolik Parahyangan sebesar 4 (empat) kendaraan/hari/ruang parkir. Nilai Indeks Parkir mobil dan motor pada Universitas Jenderal Achmad Yani diperoleh sebesar 21%, untuk mobil di Universitas Katolik Parahyangan sebesar 97% dan motor sebesar 153% serta On Street sebesar 68%, sedangkan untuk nilai Indeks Parkir untuk mobil di Institut Teknologi Nasional sebesar 30% dan untuk motor sebesar 41%.
Dengan menggunakan analisis regresi didapat persamaan untuk mobil Y = 0,2593X, korelasi (r) = 0,9477 dan determinasi (r2) = 0,892. Maka disimpulkan tingkat kebutuhan parkir kendaraan mobil di mana 72% dari jumlah mahasiswa, dosen, dan karyawan sedangkan 28% dipengaruhi faktor lain, untuk motor 90% dari jumlah mahasiswa, dosen dan karyawan dan sisanya 10% dipengaruhi faktor lain. Dan pada tingkat kebutuhan parkir di perguruan tinggi di kota Bandung didapat sebesar 0,2997 di mana hasilnya lebih tinggi dari hasil standard SRP sebesar 0,02.
