Pengamatan efek musik pada proses degradasi oleh cuaca polipropilen pada daerah garis lintang tinggi dan garis lintang rendah dilakukan dengan memapar polipropilen di udara terbuka (outdoor exposure). Pemaparan pada garis lintang rendah dilakukan di Bandung dan Serpong, dan pada garis lintang tinggi dilakukan di Choshi, Tsukub, dan Sapporo. Pemaparan di daerah garis lintang tinggi dilakukan pada dua perode yaitu musim panas bulan Juli 1994 dan muim dingin Februari 1995. Sedang pada daerah garis lintang rendah, pada periode pertama adalah musim kemarau dan periode kedua musim hujan.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada periode pertama di Tsukuba dan Choshi laju degradasi polipropilen tertinggi dan berikutnya adalah Sapporo. Sedang pada garis lintang rendah, laju degradasi polipropilen di Serpong lebih cepat daripada di Bandung. Pada periode kedua tidak diperoleh data dari Tsukuba dan Sapporo, tetapi di Choshi terlihat laju proses degradasi sangat rendah. Sementara di Bandung dan Serpong pada musim hujan, laju degradasi daripada di musim kemarau.