Sains, alam, dan manusia memiliki hubungan yang sangat erat. Mereka saling mempengaruhi satu sama lain. Awalnya, hubungan ketiganya baik-baik saja. Akan tetapi, ketika yang satu ingin menguasai yang lain, ketidakharmonisan terjadi. Hal ini juga terlihat ketika sains yang awalnya ingin meningkatkan kualitas hidup manusia, memandang dirinya secara berlebihan, dan berakibat pada kerusakan alam. Penemuan-penemuan sains tidak lagi peduli dengan alam ataupun manusia. Sains menjadi sangat jumawa. Sains sedang terpengaruh paradigma pragmatisme, yaitu paradigma yang hanya berorientasi pada tujuan dan menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan tersebut. Paradigma ini harus dirubah. Alam harus tetap terjaga karena alam menjadi tempat tinggal manusia. Jika alam rusak, manusia tidak lagi memiliki tempat tinggal. Paradigma itu harus diganti dengan paradigma yang memandang alam sebagai sebuah organisme yang utuh, hidup, dan harus dijaga dan dirawat dengan penemuan-penemuan sains.