Dalam diskursus ilmu Tasawuf, telaah tentang maqamat adalah penting. Melalui penelitian kepustakaan, kata maqamat, dari bahasa Arab, secara bahasa berarti tahapan yang dialami oleh seorang sufi dalam mendekatkan diri kepada Allah Swt. Adapun secara istilah, maqamat bisa diartikan "sebagai sebuah proses panjang dengan ahwal di dalamnya, yang ditempuh melalui latihan-latihan ruhaniah (riyadlah) serta amalan dan metode tertentu untuk mencapai tingkat tertinggi dalam mendekatkan diri kepada Allah Swt. Tingkat tertinggi ini dalam metode 'Irfani' disebut ma'rifat Allah Swt., mahabbah ila allah, atau ittihad ma'a Allah. Dalam tataran praksis, para sufi menjabarkan susunan dalam tahapan (maqamat) tersebut beragam sesuai dengan keberagaman pengalaman langsung mereka. Terlepas dari keragaman, paling tidak, ada dua tingkatan utama dalam maqamat, yaitu : tingkatan pertama terdiri dari : taubat, zuhud, sabar, tawakal, dan ridla ; sedangkan tingkatan kedua terdiri dari : al-mahabbah, al-ma'rifah, al-fana ; al-baqa ; dan al-ittihad (baik berbentuk hulul maupun wihdah al-wujud). Dengan pengetahuan yang benar tentang istilah-istilah dalam maqamat diharapkan dapat dijadikan pedoman khususnya bagi para pelaku pemula dalam upaya mendekatkan diri kepada Sang Khaliq, dan umumnya bagi para peneliti yang menekuni bidang Tasawuf