Tidak bisa disangka bahwa peradaban hanya mungkin dibangun di atas fondasi humanisme yang kuat. Humanisme yang memberikan ruang seluas-luasnya bagi kreativitas manusia untuk menjalankan misi kemanusiaan secara sempurna. Modernitas juga mensyaratkan humanisme sebagai fondasi peradaban. Namun kini, modernitas sedang memperlihatkan kerapuhannya. Banyak kalangan menduga bahwa salah satu penyebab kerapuhan peradaban modern adalah landasan humanismenya, yang juga rapuh. Peradaban modern menghilangkan satu elemen penting sebuah peradaban, yaitu spriritualitas. Kenyataan ini tidak pernah terjadi pada peradaban islam. Dalam kerangka itu, diadakan pengkajian mengenai humanisme islam, khususnya humanisme sufistik dalam pemikiran Syeikh Yusuf al-Makassari.Dengan harapan dapat memberikan sumbangan bagi modernitas yang sedang bangkrut.