Dalam dunia tasawuf Dzu al-Nun al Mishri dipandang sebagai bapak al-ma'rifah. Baginya, al-ma'rifah adalah pengetahuan hakiki yang sanggup melihat Allah dengan hati. Sedangkan pengetahuan ilmiah belum sampai ke tingkat hakiki. Untuk sampai ke tingkat ma'rifah harus melewati zuhud (meninggalkan kemewahan hidup di dunia), selalu beribadah dan bertafakkur. Ketika jiwa sudah bersih dari kotoran, ia telah siap untuk menerima l-faidh (limpahan dari Allah), atau orang bisa sampai ke tingkat ma'rifat melalui jalan al-kassysyaf dan ilham yang Allah berikan kepada hamba yang Dia kehendaki. Tidak semua orang mencapai tingkat ma'rifat. Seorang sufi yang sudah sampai ke tingkat ma'rifat akan memiliki tanda-tanda: 1) Selalu memancar cahaya ma'rifat dalam segala sifat dan perbuatannya; ia selalu bersikap wara'; 2) Tidak mengambil keputusan berdasarkan fakta nyata, karena dalam ajaran tasawuf fakta itu belum tentu benar; 3) Tidak banyak menginginkan nikmat Allah sebab kebanyakan nikmat justru bisa membawa kepada perbuatan haram.