Tujuan penelitian ini untuk merumuskan ciri khas arsitetktur langgam Denpasar (ALD) sebagai patokan dalam memahami keanekaragaman elemen-elemen arsitektur tradisional Bali (ATB). Penelitian ini juga tidak berhenti pada tahap perumusan identitas yang bersifat romantic-retrospektif semata, namun melihat fenomena aplikasi identitas tersebut dalam arsitektur kekinian yang bersifat critical-prospektif. Dengan pemahaman tersebut maka penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif yang secara induksi mengatami, mengkalisfikasikan dan menginterpretasikan elemen-elemen arsitektural sehingga dapat merumuskan suatu identitas ALD yang disebut peciren bebadungan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas ALD ditandai dengan pemakaian batu bata sebagai unsur utama dan modulasi bangunan. ALD lebih adaptif terhadap perpaduan dengan budaya asing dan proporsi bengunan ALD tampak lebih besar yang memberikan karakter kokoh dan tegas, mencerminkan karakter masyarakat Denpasar. Unsur-unsur yang menjadi pembentuk peciren bebadungan adalah: Unsur Kreativitas yaitu unsur pengembangan elemen yang disesuaikan dengan aspek fungsi namun tetap mempertahankan karakter Bali. Unsur Akseptabilitas yaitu unsur keterbukaan terhadap akulturasi dengan budaya asing tanpa menghilangkan karakter dan jati diri. Unsur Komformitas yaitu kesesuaian peruntukan dan visualisasi bangunan untuk mengakomodasi kebutuhan dan gaya hidup modern.