Diskursus pemikiran gender, salah satunya berupa konsep penciptaan perempuan memang fenomenal dan kontroversial. Amina Wadud, salah seorang feminis yang menulis buku Qur'an and Woman, berisi tentang kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan dalam tradisi tafsir. Ia mencoba melakukan reinterpretasi dengan menawarkan metode penafsiran modern yang bersifat kontekstual sesuai dengan perubahan sosial masyarakat dan layak diterapkan dalam konteks kekinian. Selanjutnya tulisan ini akan mencoba mengungkap pemikiran Amina Wadud Muhsin tentang konsep penciptaan perempuan, sekaligus metode penafsiran yang dipakainya dalam memahami ayat-ayat al-Qur'an, khususnya ayat-ayat tentang konsep penciptaan perempuan, guna memperoleh paradigma penafsiran dan pemahaman yang egaliter dan tidak bias gender.