Populasi gajah belakangan ini semakin berkurang dan salah satu alasannya berkenaan dengan pembukaan lahan-lahan yang sebelumnya merupakan ruang jelajah gajah untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit. Kepentingan ekonomi terlihat akan merusak tatanan lingkungan hidup. Adapun data arkeologis dan historis juga banyak berkenaan dengan keberadaan gajahdi Sumatera khususnya. Tujuan penelitian ini adalah membahas gajah dari sudut pandang arkeologis dan historis untuk menunjukkan gajah sebagai makhluk hidup juga telah mendapat perhatian yang besar sejak dahulu. Untuk itu digunakan alur penalaran induktif dalam tipe kajian deskriptif komparatif. Hasilnya adalah pengenalan tentang bagaimana gajah dipandang dan diperlakukan sejak dahulu sehingga diharapkan dapat membantu upaya penanggulangan ancaman kemusnahannya kelak.