Keberadaan para punakawan—Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong—adalah fenomena unik dalam kesenian wayang yang hidup subur di tengah budaya Jawa. Tidak hanya karena punakawan merupakan hasil ciptaan nan brilian para cendekia nusantara (local genius), tetapi juga karena para Punakawan ini “seenaknya saja” melintas batas, muncul di setiap lakon, bahkan di setiap siklus pewayangan. Mereka tidak hanya mendampingi para tokoh Pandawa dalam siklus Mahabarata melainkan juga Sumantri dalam siklus Arjuna Sasrabahu, dan Rama serta Hanoman dalam Ramayana. Suatu hal yang mungkin tak pernah terbayangkan oleh para resi di India yang menciptakan epos Mahabarata maupun Ramayana.