Artikel Jurnal :: Kembali

Artikel Jurnal :: Kembali

Perkembangan pendidikan islam di Desa Pagayaman, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng

([Publisher not identified] , [Date of publication not identified] )

 Abstrak

Desa Pegayaman, salah satu desa yang mayoritas warganya beragama Islam berada di Bali Utara. Masyarakat muslim Pegayaman merupakan kelompok masyarakat tersendiri dan menjalin hubungan baik dengan desa-desa lain sekitamya yang beragama lain. Selain Desa Pegayaman banyak juga desa-desa di Bali yang warganya mayoritas beragama Islam, tentu saja dengan latar belakang sejarah dan perkembangan budaya yang berbeda. Sebuah desa yang mempunyai keunikan dan merupakan desa Islam yang spesifik. Para peneliti banyak menaruh perhatian pada desa ini. Akulturasi maupun interaksi di Pegayaman dalam bidang bahasa dan budaya sangat unik, dialck atau aksen Pegayaman. Awal mula pegayaman tidak terlepas dari masuknya agama Islam di Buleleng. Pada tahun 1587 M masa pemerintahan I Gusti Ngurah Panji Putera (Dalem Sagening), menang perang melawan Blambangan. Datang utusan Raja Mataram (Surakarta) membawa hadiah seekor gajah. Utusan tersebut telah memeluk agama Islam dan diperintahkan untuk menetap yang sekarang menjadi Banjar Jawa, kemudian diperintahkan membuka hutan gatep (gayam) yang menjadi sebuah desa Pegayaman. Paduan nama Muslim dan Hindu Bali seolah sulit dipisahkan, yang membedakan nama belakangnya yang mencerminkan nama Muslim sepeni, Wayan Hasan, Made Imam, Nengah Syaiful Zakaria, Ni Nyoman Siti, Ni Made Fatima. Sistem pendidikan dikembangkan secara Islam. Sejak TK hingga MA (Madrasah Aliyah) atau setingkat SLTA. Selain SD Negeri yang dibangun oleh pemerintah yaitz; tiga buah SD, adajuga MI (Madrasah Ibtidaiyah) Miftahul Ulum, kemudian MTS (Madrasah Tsanawiyah) dan SMP Maulana Pegayaman, dan sebuah MA (Madrasah Aliyah) setingkat SMA. Juga dikembangkan TPQ (Taman Pendidikan Al Qur’an) di mushola-mushola. Untuk mempersatukan warga muslim di Pegayamar hanya ada sebuah masjid, namun masyarakat boleh membangun beberapa mushola. Selain sekolah formal diatas, terdapat kajian agama Islam lewat pengajian-pengajian, Majelis Ta’lim dan Pondok Pesantren.

 Metadata

Jenis Koleksi : Artikel Jurnal
No. Panggil : JPSNT 20:2 (2013)
Subjek :
Sumber Pengatalogan :
ISSN : 14116995
Majalah/Jurnal : Jurnal Penelitian Sejarah dan Nilai Tradisional 20 (2) September 2013. Hal. : 293-308
Volume :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Akses Elektronik :
Institusi Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 4, R. Koleksi Jurnal
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
JPSNT 20:2 (2013) TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20409466
Cover