Latar Belakang: Disfagia adalah kesulitan dalam memulai atau menyelesaikan proses menelan. Disfagia dapat dibedakan menjadi disfagia orofaring dan disfagia esofagus. Sebagian besar pasien dengan keluhan disfagia mengeluhkan atau mengalami kesulitan menelan terutama pada fase orofaring. Disfagia orofaring dapat disebabkan oleh kelainan neurologis dan kelainan struktur yang terlibat dalam proses menelan. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan kejadian temuan FEES pada disfagia neurogenik dan mekanik. Metode: Penelitian observasional pada 10 kasus disfagia neurogenik dan 40 kasus disfagia mekanik kemudian dilakukan pemeriksaan FEES untuk melihat regurgitasi,
leakage, residu, penetrasi, dan aspirasi setelah diberikan 6 jenis bolus makanan yang berbeda mulai dari air, susu, bubur saring, bubur tepung, bubur biasa 5 ml, dan seperempat biskuit. Hasil: Terdapat perbedaan bermakna antara disfagia neurogenik dengan disfagia mekanik dalam hal kejadian residu air (p=0,001; RP=16,000; IK 95%: 2,830-90,465), penetrasi (p=0,006; RP=9,333; IK 95%: 1,721-50,614). Penetrasi air (p=0,020; RP=6,000; IK 95%: 1,365–26,451), aspirasi (p=0,018; RP=7,000; IK 95%:
1,480-33,109), aspirasi air (p=0,018; RP=7,000; IK 95%: 1,480-33,109). Tidak didapat perbedaan yang bermakna dalam hal regurgitasi; leakage; residu susu, bubur saring, bubur tepung, dan biskuit; penetrasi susu, bubur biasa, bubur tepung, dan biskuit; serta aspirasi susu, bubur biasa, bubur tepung, dan biskuit. Kesimpulan: Terdapat perbedaan bermakna antara disfagia neurogenik dengan mekanik dalam hal kejadian residu air, penetrasi air, aspirasi, dan aspirasi air. Tidak didapat perbedaan yang bermakna dalam hal regurgitasi, leakage, residu, penetrasi, dan aspirasi pada konsistensi yang lain.