Cinta dan harga diri merupakan kebutuhan dasar siswa yang dapat dipenuhi guru melalui strategi tindak tutur direktif guru (STTDG). Untuk menjaga perasaan siswa agar merasa dicintai dan dihargai, guru perlu menggunakan STTDG yang dapat memunculkan respons warna efektif positif siswa (RWAPS) sehingga pembelajaran berlangsung kondunsif dan menyenangkan. Kenyataannya, masih ada kekerasan verbal yang dilakukan guru dan berdampak pada psikis siswa (rendah diri, trauma, malas). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memeriksa STTDG yang be-RWAPS sebagai basis dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP. Oleh karena itu, kajian STTDG yang ber-RWAPS sangant penting dilakukan. Berdasarkan hal itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan STTDG dalam pembelajaran dan RWAS terhadapnya. Sejalan dengan tujuan penelitian . metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif-fenomenologis. Data penelitian dikumpulkan dengan teknik observasi, teknik catat, sadap rekam, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa fungsi komunikasi tindak tutur direktif guru (TDG) terdiri atas memerintah, meminta, melarang, menyarankan, menanya, dan mengajak ; realisasi TDG dengan strategi direct/langsung dan/direct tidak langsung.