Hidup bahagia dan damai adalah harapan dari impian setiap manusia. Manusia melakukan banyak cara agar dapat hidup bahagia. Namun penderitaan sering menghalangi usaha manusia untuk mencapai harapannya, sehingga penderitaan dipandang sebagai pengalaman buruk atas hidup. Fransiskus Assisi, memiliki sikap berbeda berhadapan dengan penderitaan. Ia tidak melihat penderitaan sebatas pengalaman buruk yang harus ditakuti dan dihindari. Fransiskus melihat dalam penderitaam ada hal berharga yang dapat dipetik untuk kehidupan miskin. Cara hidup ini dipilihnya pertama-tama untuk mengikuti Yesus Kristus. Dengan sikap ini, Fransiskus Assisi menunjukkan, bahwa tidak hanya dalam kelimpahan manusia dapat hidup bahagia