Kebanyakan dari penghantaran obat untuk mata bagian dalam atau posterior adalah melalui jalur topikal dan sangat jarang melalui jalur sistemik dan sebelum obat dapat mencapai kornea, terlebih dahulu obat tersebut harus melewati pelindung mata yang terdapat dibagian anterior. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan memformulasikan pelepasan terkendali obat dengan menggunakan modifikasi mikropratikel Poly(lactide acid) (PLA) dan Poly(Lactide-co-Glyoclide Acid) (PLGA) dengan menggunakan surfaktan kationik didodecylammonium bromide (DMAB).
Dari penelitian ini, didapatkan hasil uji enkapsulasi dan pemuatan obat untuk PLA Acid Terminated 15,49 ± 0,17 % dan 18,33 ± 0,24 %, PLA Ester Terminated 13,07 ± 0,15 % dan 15,04 ± 0,2 %, serta PLGA (50:50 Acid Terminated) 15,3 ± 0,25 % dan 18,03 ± 0,35 %. Serta kuran partikel yang dihasilkan dengan PVA 0,002% untuk PLA Acid Terminated 4,42 ± 1,57, PLA Ester Terminated 1,26 ± 0,77, serta PLGA (50:50 Acid Terminated) 9,89 ± 2,32.
Most of the drug to the inner eye or posterior is through topical and very rarely through systemic and before the drug can reach the cornea, the first drug must pass through eye protection contained in anterior. One solution that can be done is to formulate controlled release of drugs using a modified micropartciles Poly (lactide acid) (PLA) and Poly (Lactide-co-Glyoclide acid) (PLGA) using a cationic surfactant didodecylammonium bromide (DMAB). From this research, test results obtained encapsulation and drug loading for PLA Acid Terminated 15.49 ± 0.17% and 18.33 ± 0.24%, PLA Ester Terminated 13.07 ± 0.15% and 15.04 ± 0 , 2%, and the PLGA (50:50 Acid Terminated) 15.3 ± 0.25% and 18.03 ± 0.35%. As well as the size of the particles produced by the PVA 0.002% for the PLA Acid Terminated 4.42 ± 1.57, 1.26 ± PLA Ester Terminated 0.77, and PLGA (50:50 Acid Terminated) 9.89 ± 2.32.