Salah satu anggota keluarga terinfeksi soil-transmitted helminthes (STH) merupakan faktor risiko infeksi STH terutama di daerah endemis. Penelitian pola infeksi STH pada keluarga belum banyak diteliti. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola infeksi STH pada keluarga di Kalibaru, Jakarta Utara dan Batu Ampar, Jakarta Timur. Penelitian ini berdesain cross-sectional yang dilakukan di SD 07 Pagi Kalibaru dan SDI Al-Amin Batu Ampar pada Juni 2012- September 2014. Sampel penelitian sebanyak 118 keluarga (84 keluarga di Kalibaru dan 34 keluarga di Batu Ampar). Diagnosis STH dengan metode Kato-Katz. Data sosio-ekonomi keluarga diperoleh dengan kuesioner. Prevalensi A. lumbricoides pada siswa SD, ayah, dan ibu di Kalibaru berturut-turut 34,8%, 25,8%, dan 28,4%. Prevalensi T. trichiura berturut-turut 47%, 12,1%, dan 10,2%. Berbeda dengan di Batu Ampar, prevalensi A. lumbricoides berturut-turut 6,8%, 0%, dan 5,7%. Tidak ada infeksi T. trichiura di Batu Ampar. Intensitas infeksi A. lumbricoides dan T. trichiura di Kalibaru tergolong ringan dan sedang. Intensitas infeksi A. lumbricoides di Batu Ampar tergolong ringan. Pola infeksi STH pada keluarga di Kalibaru lebih bervariasi dibandingkan di Batu Ampar. Secara statistik, terdapat perbedaan bermakna pola infeksi A. lumbricoides di Kalibaru dan Batu Ampar (p<0,05) dengan nilai OR 4,62 (95% CI 1,192-17,878). Lokasi penelitian merupakan faktor proteksi infeksi STH (OR = 0,75; 95% CI 0,582-0,966). Penelitian ini menunjukkan bahwa salah satu anggota keluarga terinfeksi A. lumbricoides merupakan faktor risiko penularan A. lumbricoides di daerah endemis (Kalibaru).
An infected household is risk factor in STH infection, especially in endemic area. The research of STH infection in household has not been studied. The aim of research was to know STH infection pattern of household in Kalibaru, Jakarta Utara and Batu Ampar, Jakarta Timur. This cross-sectional study held in SD 07 Pagi Kalibaru and SDI Al-Amin Batu Ampar on Juny 2012- September 2014. This research includes 118 families (84 families from Kalibaru and 34 families from Batu Ampar). STH infection was diagnosed through Kato Katz method. Socio-economic data of family was collected through questionnaire. In Kalibaru, the prevalence of A.lumbricoides in students, father, and mother in order are 34.8%, 25.8%, 28.4%. The prevalence of T.trichiura in order are 47%, 12.1%, and 10.2%. In Batu Ampar, the prevalence of A.lumbricoides in order are 6.8%, 0%, and 5.7%. There is no T.trichiura infection in Batu Ampar. Intensity of infection of A.lumbricoides and T.trichiura in Kalibaru is mild and moderate. Intensity of infection of A.lumbricoides in Batu Ampar is mild. STH infection pattern in Kalibaru is more varies than in Batu Ampar. Statistically, there is significance result of STH infection pattern in Kalibaru and Batu Ampar (p<0.05) with OR=4.62 (95% CI 1.192-17.878). The location of this research is a protection factor of STH infection (OR=0.75; 95% CI 0.582-0.966). This research supports that A.lumbricoides infection in one of household member become risk factor of A.lumbricoides transmission in endemic area (Kalibaru).