ABSTRAKObesitas sentral berhubungan dengan penyakit kardiovaskular (CVD) dan infark mikardium. Keduanya berhubungan erat dengan kematian. Prevalensi obesitas sentral terus meningkat tidak hanya di perkotaan tetapi juga di pedesaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi obesitas sentral dan beberapa faktor yang terkait di kelompok perempuan dewasa Desa Ketug, Kecamatan Butuh, Jawa Tengah tahun 2015.
Penelitian ini melibatkan 120 perempuan dewasa berusia 20-59 tahun sebagai sampel penelitian. Data sosiodemografi dikumpulkan menggunakan kuesioner dan lingkar pinggang diukur langsung oleh peneliti menggunakan pita ukur.
Berdasarkan cut off ≥80cm, prevalensi obesitas sentral di kelompok perempuan dewasa Desa Ketug sebesar 47.5%. Berdasarkan analisis bivariat, secara signifikan obesitas sentral berhubungan dengan beberapa faktor berikut: umur asupan energi, asupan lemak, asupan karbohidrat, riwayat obesitas sentral orangtua dan jumlah anak yang dilahirkan. Berdasarkan analisis multivariat, asupan lemak merupakan faktor dominan (OR:9.492) terhadap kejadian obesitas sentral di Desa Ketug.
Prevalensi obesitas sentral di Desa Ketug cukup tinggi. Untuk itu, perilaku gizi seimbang harus ditingkatkan karena secara signifikan kelebihan zat gizi makro berhubungan dengan kejadian obesitas sentral. Selain itu, masyarakat harus mendukung program KB (Keluarga Berencana) untuk mengontrol jumlah kelahiran, karena jumlah anak yang dilahirkan berhubungan dengan peningkatan risiko obesitas sentral sentral di kelompok perempuan Desa Ketug.
ABSTRACTCentral obesity is associated with cardiovascular disease (CVD) and myocardial infark. There are strong indications both CVD and myocardial infark associated with increased mortality. This study set out to evaluate the prevalence of central obesity and some related factors among adult women in Ketug Village, Purworejo, Central Java in 2015.
The sample included 120 adult women, aged 20-59 years, residing the rural area of Ketug Villlage. Simple random sampling was performed to size the sample. Sociodemographic data were collected using the multidimensional questionnaire and waist circumference (WC) was measured by the researcher.
According to WC criteria (≥80cm), the prevalence of central obesity was 47.5%. Bivariate analysis revealed that central obesity was significantly associated with these factors: age, energy intake, fat intake, cabohydrate intake, central obesity history, and parity. Based on logistic regresion analysis, the factor that was most closely associated with central obesity was fat intake (OR:9.492).
This study found that prevalence of central obesity in Ketug Village was still high. These findings suggest that contraception and balance nutrition may have important role against the higher odds of central obesity associated with over macronutrients and higher parity in rural society. Further studies are necessary to reveal the mechanisms behind this association