ABSTRAKMetode untuk isolasi selulosa terdapat berbagai macam jenis, seperti metode kimiawi, mekanik, dan enzim. Isolasi selulosa yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode kimiawi. Dari setiap metode kimiawi seperti pemutihan, oksidasi radikal dan hidrolisis asam memiliki kondisi optimum untuk isolasi selulosa. Pada penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kondisi optimum dari setiap proses metode kimiawi dalam isolasi selulosa. Kondisi optimum setiap prosesnya adalah pemutihan NaClO2 1,7%, oksidasi radikal menggunakan NaClO2/NaClO/TEMPO, dan hidrolisis asam H2SO4 25%. Setiap proses tersebut diawali dengan alkalinisasi NaOH 4% dalam suhu 70 - 90 0C selam 4 jam dengan 3 kali pengulangan. Hasil paling bagus ditunjukan oleh proses oksidasi radikal dimana hasil serat selulosanya paling terurai, kondisi permukaan paling bersih, serta nilai kristalinitas paling tinggi yaitu 75,735%. Akan tetapi pengurangan lignin dan hemiselulosa lebih rendah dibanding hidrolisis asam.
ABSTRAKThe methods of cellulose isolation can be divided into three main group, named: chemical, mechanic, and enzymes. In this research, chemical methods is conducted. In every chemical method processes, such as bleaching, radical oxidation, and acid hydrolysis have its own optimum condition. The optimum conditions of each process are 3 times 1.7% NaClO2 bleaching for 4 hours at 70 - 90 0C, radical oxidation using NaClO2/NaClO/TEMPO, and 25% H2SO4 acid hydrolysis for 2 hours. The pre-treatment of each process is 3 times 4% NaOH alkalinization at 70 - 90 0C. The optimum process was oxidation radical where the cellulose fiber was the most unravelled, the cleanest surface cellulose fiber, and the highest percentage of crystallinity, reaching as high as 75.735%. But the reduction of lignin and hemicellulose are lower than hydrolysis acid.