Permeabilitas pedestrian didalam lingkungan perkotaan = Pedestrian permeability in urban neighborhood / Richard Engelbert
Engelbert, Richard;
Sihombing, Antony, supervisor; Azrar Hadi H. Ramli, examiner; Evawani Ellisa, examiner
(Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015)
|
Perpindahan dari satu titik ke titik lain biasa kita kenal dengan istilah mobilitas. Kegiatan berjalan kaki sebagai sarana mobilitas yang telah kita kenal sejak lama membutuhkan perhatian agar kelangsungannya dapat berjalan dengan baik. Mempercepat mobilitas berarti mempercepat pergerakan dengan cara mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk berpindah dari satu titik ke titik lainnya. Dalam konteks berjalan kaki, pengurangan waktu tempuh atau peningkatan mobilitas dapat dicapai dengan adanya permeabilitas suatu lingkungan terhadap aktor-aktor pergerakan yang adalah pejalan kaki itu sendiri. Permeabilitas lingkungan diciptakan dari faktor-faktor seperti konektivitas dan aksesibilitas. Dalam arsitektur, permeabilitas tercipta dari hal-hal fisik yang ada disuatu kawasan dan hal non fisik yaitu kenyamanan dari manusia itu sendiri. Skripsi ini akan mengulas tentang apa-apa saja yang seharusnya ada dalam suatu kawasan kota agar kota itu dapat bersifat permeabel bagi pejalan kaki khususnya di kawasan perkotaan dimana cenderung terjadi banyak aktivitas berjalan kaki. Lokasi penelitian berada di dua kawasan berbeda dengan harapan dapat terlihatnya perbedaan dalam hal permeabilitas pejalan kaki oleh perbedaan kondisi fisik yang terdapat di masing-masing kawasan.
We have known mobility as an activity that requires movement from one point to another. Activity of moving on foot as a primary mobility choice requires no less attention so that it may go well in practice. To increase mobility means to increase speed of human movement by reducing the time needed for movement from one point to another. In context of walking, reduction of such time or an increase of mobility can be reached by an existence of permeability in a neighborhood toward actors of movement whom we have known as the pedestrian. Permeability of a neighborhood is also formed by factors such as connectivity and accessibility. In architectural context, permeability is formed by physical things that are inside the neighborhood and also by non-physical factor which is the feeling of cozyness that a pedestrian can get from within the place itself. This undergraduate thesis is going to discuss about what should probably exist inside a neighborhood of a city so that the place can be permeable for pedestrian movement especially in a neighborhood where activity of movement/mobility is more likely to happen. Location of study is two different neighborhoods in hope that factors affecting pedestrian permeability will be more obvious by difference of physical condition within each respective neighborhood.
S59715-Richard Engelbert.pdf :: Unduh
|
Jenis Koleksi : | UI - Skripsi Membership |
No. Panggil : | S59715 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Program Studi : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015 |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 66 pages : 30 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S59715 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20411822 |