ABSTRAKPendahuluan: Cengkih (Syzygium aromaticum) adalah tanaman yang memiliki banyak manfaat dan umum dibudidayakan di Indonesia. Salah satu kandungan cengkih, eugenol, dikatakan memiliki efek antioksidan, disamping efek-efek menguntungkan lainnya. Penelitian ini menginvestigasi efektivitas ekstrak cengkih sebagai antioksidan pada kerusakan hati tikus karena CCl4, yang dilihat dari aktivitas spesifik enzim katalase. Metode: Tiga puluh enam tikus Wistar dibagi menjadi 6 kelompok dengan perlakuan berbeda, yaitu CCl4 saja (kontrol negatif), CCL4 dan alpha tokoferol (kontrol positif), serta CCl4 dan ekstrak cengkih selama 1 hari, 3 hari,
5 hari, dan 7 hari. Hasil: Dari uji One-way ANOVA dengan post hoc LSD didapatkan aktivitas spesifik enzim katalase yang lebih tinggi pada keempat kelompok yang diberikan ekstrak cengkih dibandingkan kelompok kontrol positif dan kontrol negatif, walaupun secara statistik tidak ditemukan perbedaan yang bermakna. Perbedaan aktivitas spesifik katalase antara kontrol positif (0.0153 U/ml/gr protein) dan kelompok perlakuan 1 hari (0.0271 U/ml/gr protein) mendekati kebermaknaan (p =
0.079). Hasil ini menunjukkan adanya efek hepatotoksik ekstrak cengkih terhadap sel hati tikus Wistar. Kesimpulan: Ekstrak cengkih tidak bermanfaat sebagai antioksidan dalam memperbaiki kerusakan hati tikus Wistar karena CCl4 dilihat dari aktivitas spesifik enzim katalase.
ABSTRACTIntroduction: Clove (Syzygium aromaticum) is a spice of many purposes, commonly used in many aspects of life in Indonesia. One of the major compounds found in cloves is eugenol, which is recognized for being an antioxidant. This research investigates the efficacy of clove's extract as an antioxidant in CCl4-induced liver damage in Wistar rats, indicated by catalase's specific activity. Methods: Thirty-six Wistar rats was categorized into six groups, which were given only CCl4 (negative control), CCl4 and alpha tocopherol (positive control), CCl4 and clove extract for 1 day, 3 days, 5 days, and 7 days respectively. Results: One-way ANOVA with LSD post hoc comparisons were performed. Catalase specific activity in the four groups that were given clove extracts were higher compared to the negative control and positive control groups, although the difference wasn't statistically significant. The discrepancy between catalase specific activity in the positive control group (0.0153
U/ml/gr protein) and the group which was given one day of clove extract (0.0271
U/ml/gr protein) was close to being statistically significant (p = 0.079). Thus, clove extract is assumed to have a hepatotoxic effect to Wistar rats liver cells. Conclusion: Clove extract has no benefits as an antioxidant in repairing CCl4-induced liver damage in Wistar rats, as indicated by catalase specific activity