The objective of this writing is to see how cosmology affects architecture, especially architecture in Sumur Gumuling. It tried to describe any cosmic elements in Sumur Gumuling?s well edifice. Sumur Gumuling is a meditation place for Sultan of Yogyakarta during Sultan HB I till Hb IV inside Taman Sari (Royal Garden). That unique shape is believed having a strong relation with cosmological meaning. That issue becomes important point in this writing. For that reason, it is necessary to approach this writing through cultural aspects under
description and analytical explanation. The method is by reviewing some theories and collected data which related with the discussion, such as architecture; cosmology; and Javanese culture values and view. After analytical process, it proves that unusual shape of Sumur Gumuling has a relation and similar characteristics with Javanese cosmology. It reflected the sacredness of the building at the same time. Architecture of Sumur Gumuling, moreover, is a representation of a journey between one cosmos to another.
Tulisan ini dimaksudkan untuk melihat bagaimana kosmologi mempengaruhi arsitektur, khususnya pada aristektur Sumur Gumuling. Selain itu juga untuk mencoba menjabarkan unsur-unsur kosmik apa saja yang berada pada bangunan Sumur Gumuling. Sumur Gumuling merupakan sebuah bangunan tempat Sultan Yogyakarta bersemadi yang berada di dalam kompleks Taman Sari. Ia digunakan selama masa Sultan HB I hingga HB IV. Bentuknya yang unik memunculkan dugaan bahwa ia memiliki hubungan yang kuat dengan makna kosmologis.
Permasalahan itulah yang kemudian menjadi poin penting dalam tulisan ini. Untuk itu dalam penulisan ini perlu dilakukan pendekatan aspek budaya dengan penjelasan secara deskriptif dan analitis. Metode yang dilakukan adalah dengan mengkaji teori dan menghimpun data-data yang berkaitan dengan pembahasan tersebut, seperti mengenai arsitektur, kosmologi dan nilai-nilai budaya serta pandangan masyarakat Jawa. Setelah melakukan analisis, terbukti bahwa bentuk
tidak lazim yang dimiliki oleh Sumur Gumuling memiliki hubungan dan
kesamaan karakteristik dengan kosmologi Jawa. Hal ini sekaligus merefleksikan kesakralan bangunan tersebut. Lebih dari itu, arsitektur Sumur Gumuling bahkan merupakan sebuah penggambaran dari perjalanan antar tingkat kosmik.