This research aimed to identify risk factors of fatigue in workers and it is a
quantitative research using cross sectional study design. The population were
laundry and kitchen workers with a sample of 125 people. The study was
conducted from October to May 2015 by using instruments such as CIS-20
questionnaire, seca scales, microtoice, and bloodpressure monitors. The results
showed that 40.8% of respondents experiencing fatigue. The analysis showed that
there was a significant relationship between shift work, workload, health status,
and quantity of sleep with fatigue. While there was no significant association
between rest period, age, nutritional status, and commuting time with fatigue.!
Therefore, it is necessary to do training on fatigue and the risk factor as well as
review on the shift schedule.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kelelahan pada
pekerja dan merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain studi
cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pekerja bagian penatu dan dapur
dengan sampel sebanyak 125 orang. Penelitian dilakukan pada Bulan Oktober
2014 ? Mei 2015 dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner CIS-20,
timbangan seca, microtoice, dan tensimeter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
40.8% responden mengalami kelelahan. Hasil analisis menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang bermakna antara shift kerja, beban kerja, status
kesehatan, dan kuantitas tidur dengan kelelahan. Sedangkan tidak ada hubungan
yang bermakna antara waktu istirahat, umur, status gizi, dan waktu perjalanan
dengan kelelahan. Oleh karena itu perlu dilakukan sosialisasi tentang kelelahan
serta faktor risikonya dan peninjauan kembali jadwal shift kerja.