Proses pekerjaan konstruksi suatu bangunan dalam kegiatan operasionalnya selalu terdapat potensi bahaya yang dapat mengancam tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, kebakaran, bahan kimia, ledakan, wabah penyakit dan penyakit akibat kerja yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Penelitian ini merupakan kajian mengenai upaya pencegahan kecelakaan kerja bidang konstruksi. Penelitian ini dilakukan pada proyek pembangunan Teaching Hospital Universitas Indonesia kampus Depok oleh kontraktor pembangunan PT WIKA pada kurun waktu awal juni 2015. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan di dukung dengan metode kualitatif yang dalam menganalisis mendalam mengenai upaya pencegahan kecelakaan kerja bidang konstruksi menggunakan pendekatan model Human Factor Analysis Classification System (HFACS). Adapun yang menjadi hasil penelitian adalah sebagai berikut: Pelaksanaan resources management, organizational climate dan organizational process pada tingkat organizational influences / pengaruh organisasi sudah tinggi pelaksanaannya oleh pihak manajemen. Pelanggaran pada kegiatan inadequate supervision, planned inappropriate operations, failed to correct problems dan supervisory violations pada tingkat unsafe supervision / pengawasan tidak selamat termasuk dalam kategori rendah. Upaya untuk mencegah terjadi kecelakaan kerja masih terdapat lubang / celah kegagalan yang dapat mempengaruhi risiko terjadi kecelakaan kerja yakni pada condition of operators masih terdapat sebesar 9,3 %, crew resources management sebesar 5,2 % dan personal readiness sebesar 4,1 %. Potensi tinggi terjadi kegagalan upaya pencegahan kecelakaan kerja yang disebabkan oleh tindakan errors di sebesar 8,2 %, tindakan pelanggaran sekitar 5,2 %. Penelitian ini merekomendasikan beberapa hal antara lain, merealisasikan program K3, menegakkan peraturan, kebijakan dan komitmen perusahaan,mengadakan pelatihan K3, menjaga konsistensi implementasi K3L, melakukan pengadaan APD yang sesuai standard, mengalokasikan pembiayaan K3L, mengadakan pelayanan kesehatan, dan membangun leadership value.
The process of building construction in the operations always any the potential hazard that can threaten the labor, such as occupational accidents, fire, chemicals, explosion, epidemic and occupational diseases that could occur at any time. This is a research study prevention construction workplace accidents. This study was perform on development projects Teaching Hospital, University of Indonesia campus in Depok by construction contractor PT WIKA during at June 2015. This study used cross sectional design with a quantitative approach and supported by qualitative methods, and for advance analyzing by using the model of Human Factor Analysis Classification System (HFACS). The results of this study are: Implementation of resources management, organizational climate and organizational process at the organizational influences have had implementating correctly by management. Infringement on the activities of inadequate supervision, planned Inappropriate operations, failed to correct problems and supervisory violations at the level of unsafe supervision is in the low category. Defense system for the prevention of occupational accidents is still a gap failures that can affect the risk of workplace accidents that occur on the condition of operators 9.3%, crew resources management 5.2% and 4.1% for personal readiness. High potential failure prevention of defense system for occupational accidents caused by errors 8.2%, and violations about 5.2%. Recommendation are: realize the HSE program, enforce regulations, policies and commitment of the company, HSE training, consistent for implementating HSE activities, procure appropriate PPE standards, HSE funding management, conduct the health services, and build leadership value.