The objective of this research is to know how women are being represented through the analysis of meaning: denotation, connotation, and myth as well as understanding the dominant ideology that influence the way representation system works. This research uses the semiotics model initiated by Roland Barthes. The data are collected directly from School Textbook 2013 Curriculum downloaded from electronic books online system of Indonesian Education and Cultural Ministry. In explaining the representation of women, researcher uses the concept of representation system, gender bias, stereotype, and the culture of femininity and masculinity. The result of this research shows that three pictures from the school textbook resulted into negative stereotypes and myth regarding women position, role, and jobs in family and society. Women are pictured as a gender associated with only indoor activities such as taking care of household’s errands. Further, when women are pictured as having a job, physical attributes become the main feature of women’s jobs, such as beautiful body shape. From the semiotics analysis, this research can conclude that women representation in School Textbook 2013 curriculum is still entangled with stereotypes of women with gender bias tendencies.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana perempuan direpresentasikan melalui makna denotasi, konotasi dan mitos serta ideologi dominan yang mengendalikan sistem representasi tersebut. Analisis semiotika yang digunakan adalah analisis dua sistem penandaan Roland Barthes. Data diperoleh secara langsung dari Buku Ajar Kurikulum 2013 di situs online buku elektronik Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam membahas representasi perempuan, digunakan konsep sistem representasi, bias gender, dan budaya feminimitas dan maskulinitas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat tiga gambar di dalam buku ajar yang menciptakan stereotipe dan mitos negatif mengenai perempuan yaitu: Perempuan adalah gender yang lebih cocok untuk melakukan kegiatan indoor seperti mengurus pekerjaan rumah tangga. Anak perempuan harus selalu mengikuti pekerjaan dan peran yang dimiliki oleh ibunya. Dalam konteks masyarakat, ketika perempuan digambarkan memiliki pekerjaan, aspek kualitas fisik menjadi atribut utama yang ditonjolkan. Melalui analisis semiotika, representasi perempuan dalam Buku Ajar Kurikulum 2013 tidak lepas dari stereotipe yang sifatnya bias terhadap posisi perempuan dalam masyarakat.