[Skripsi ini bertujuan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya masalah
time-inconsistent preference pada keputusan merokok perokok di Indonesia.
Masalah ini berimplikasi pada kurangnya pengendalian diri seseorang sehingga
perokok yang ingin berhenti merokok membutuhkan control device (misalnya
kebijakan pengendalian rokok seperti larangan merokok dan peningkatan pajak
rokok) untuk membantunya berhenti merokok. Skripsi ini menguji implikasi
tersebut dengan menggunakan data primer yang didapat dengan melakukan
survei di Universitas Indonesia. Hasil estimasi menunjukkan bahwa terdapat
hubungan positif antara keinginan berhenti merokok dengan dukungan bagi
kebijakan pengendalian rokok. Hasil ini memberikan fakta empiris yang
mendukung teori time-inconsistent preferences Gruber-Koszegi sekaligus
meragukan teori rational addiction Becker-Murphy., This paper studies time-inconsistent preferences in the context of cigarette
smoking behavior. This implies that smoker give rise to a lack of self-control.
Thus, a smoker who wants to quit has a demand for control devices, e.g., a
smoking ban or a hike in cigarette excise taxes. This paper empirically tests this
implication, using a sample that is based on survey data conducted in University
of Indonesia. The estimation results indicate that a smoker’s intention to quit has
a positive effect on the smoker’s support for smoking bans and a cigarette excise
tax increase. These results lend support to the validity of the time-inconsistent
preferences theory of Gruber-Koszegi. Also casts doubt on the validity of the
assumption that individuals have time-consistent preferences in rational
addiction theory of Becker-Murphy.]