ABSTRAK Skripsi ini membahas mengenai proses formulasi kebijakan Perda Nomor 15 Tahun
2013 Tentang Kota Layak Anak di Kota Depok. Isu perlindungan anak menarik
untuk dibahas sebab isu anak masih sering dianggap sebagai isu domestik. Kota
Layak Anak merupakan salah satu program Kementerian Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak untuk memasukan isu anak ke dalam agenda kebijakan
politik lokal. Adanya Kota Layak Anak ini disebabkan Perlindungan kepada anak di
tingkat lokal seringkali tidak mendapatkan prioritas pemerintah lokal. Melalui metode
penelitian kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika politik serta
hambatan dalam proses pembuatan Perda. Analisis menggunakan representasi
perempuan dalam kebijakan publik memperlihatkan bahwa isu anak di Kota Depok
lebih banyak diakomodasi oleh kelompok perempuan anggota DPRD Kota Depok.
ABSTRACT This thesis discusses the formulation process of the Kota Layak Anak policy, or
locally identified as Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2013 Tentang Kota Layak
Anak in the city of Depok. Kota Layak Anak is a program initiated by the Indonesian
Ministry of Women Empowerment and Child Protection to introduce child issues into
the local political agenda. The lack of attention by local government in regard of child
issues is the main cause for this policy initiation. Using qualitative research methods,
this thesis aims to uncover the political dynamics and obstacles in the policy
formation process. By the analysis using datas on women representation on public
policy formation process, it is revealed that child issues are being more accomodated
by women members of the local parliament (DPRD Kota Depok).