Penelitian ini menguji pengaruh leverage terhadap praktik manajemen laba riil, dengan anggapan leverage memicu manajemen laba riil untuk penghindaran pelanggaran perjanjian utang. Di sisi lain, kreditur utang, terutama bank dengan kualitas pengawasan baik, akan memberikan pengawasan baik sehingga menekan manajemen laba riil. Penelitian ini diuji dengan metode regresi data panel menggunakan 73 perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Hasilnya menunjukkan bahwa leverage menekan manajemen laba riil pada biaya produksi, berlawanan dengan anggapan awal. Pengawasan bank menekan manajemen laba riil pada biaya produksi. Tetapi, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengaruh leverage dan pengawasan bank terhadap manajemen laba riil tersebut masih lemah.
This research test the effect of leverage on real earnings management practices, with presumption leverage trigger real earnings management for avoiding debt covenants violation. On the other hand, debt creditor, especially bank with good monitoring quality, will perform good monitoring, hence push down real earnings management. This research is tested using panel data regression method with 73 listed manufacturing companies in Indonesia Stock Exchange 2010-2014 period. The results shows leverage push down real earnings management in production costs, contrast to the presumption. Bank monitoring push down real earnings management in production costs. But, the results also show that effects of leverage and bank monitoring on real earnings management are still weak.