ABSTRAKEtanol memiliki berbagai manfaat di bidang farmasi dan juga solusi alternatif bagi krisis energi. Produksi bioetanol dapat dilakukan secara fermentasi dengan memanfaatkan limbah yang mengandung lignoselulosa sebagai substrat fermentasi dan Saccharomyces cerevisiae sebagai inokulum. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan khamir potensial penghasil bioetanol dan kondisi optimal untuk proses fermentasinya. Skrining khamir dilakukan pada sampel buah anggur hitam dan merah, durian medan dan palembang yang dibandingkan dengan standar Saccharomyces cerevisiae. Optimasi fermentasi dilakukan dengan variasi konsentrasi glukosa dalam hidrolisat, variasi perlakuan detoksifikasi menggunakan arang aktif pada substrat, variasi sumber nitrogen dan pengaruh pengadukan. Analisis dilakukan menggunakan kromatografi gas Shimadzu model GC-17A dengan gas pembawa helium, suhu injektor 200oC, suhu detektor 200oC, suhu kolom 70oC, laju alir dengan 1.2mL/menit, volume injeksi 1µL, dan deteksi dengan detektor ionisasi nyala. Hasil skrining menunjukan bahwa pada buah anggur merah dan durian palembang terdapat khamir penghasil bioetanol namun kemampuannya lebih rendah dari pembanding Saccharomyces cerevisiae. Hasil analisis menunjukan bahwa kondisi optimal dalam fermentasi bioetanol adalah konsentrasi substrat 7,93%, tanpa adanya penambahan arang aktif, tanpa adanya pengadukan, dan menggunakan sumber nitrogen malt extract 2% dengan hasil bioetanol sebesar 5,15%.
ABSTRACTEthanol has many function in pharmaceutical and the answer of energy crisis. Ethanol production can be done with biotechnology using waste that contain lignocellulose as substrate for fermentation and Saccharomyces cerevisiae as the inoculum. The purpose of this research is finding a potensial yeast to produce bioethanol and to obtain the optimal condition for bioethanol fermentation. The sample used in screening process is red and black grape, medan and palembang durian which compared with Saccharomyces cerevisiae. The variant used in optimation of fermentation is glucose consentration in hydrolisate, detoxification using activated carbon, nitrogen source, and the effect of shaking.The analysis was performed using gas chromatography shimadzu model GC-17A with helium as carrier, injector temperature 200oC, detector temperature 200oC, coloumn temperature 70oC, flow rate 1.2mL/minute, volume injection 1µL, and detected by flame ionization detector. The screening result showed that both red grape and palembang durian contain yeast that can be used to produce ethanol, but the abiltiy to produce ethanol were still lower when compared with Saccharomyces cerevisiae. Analysis result showed that the optimal condition for bioethanol fermentation is using 7,93% substrate consentration, without detoxification, without shaking, and using malt extract 2% as the nitrogen source, which resulting 5,15% bioethanol yeild.