Skripsi ini membahas proses advokasi oleh masyarakat (SOBAT KBB) yang menaungi sejumlah LSM dalam kasus eksodus warga Syiah Sampang di lokasi pengungsian di Rusunawa Puspa Agro, Sidoarjo. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini memberikan gambaran dalam nilai multikulturalisme, hak asasi manusia, pendekatan konflik, pendekatan advokasi dengan langkah mediasi hingga penyusunan strategi.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa proses advokasi lebih didominasi oleh lembaga korban yang hanya berfokus pada satu isu, yakni kasus Syiah di Indonesia. Terhambatnya penyelesaian rekonsiliasi konflik diakibatkan oleh banyaknya kepentingan pribadi aparatur Negara.
This thesis focuses on advocacy process by people (SOBAT KBB) that covers a number of NGOs in Sampang Shia Community Exodus Case at refugee location at Rusunawa Puspa Agro, Sidoarjo. This research is descriptive qualitative. It gives us an overview regarding multiculturalism value, human rights, conflict approach, advocacy approach via mediation until strategy development.
It shows us that advocacy process is mostly dominated by the victim?s organization that only focuses on one issue which is Shia Case in Indonesia. The delay in conflict reconciliation settlement is mainly caused by various private interests of government officials.