ABSTRAK Telah banyak penelitian yang membahas ketidaksepadanan antara kata-kata dan
frasa berbahasa Inggris dan terjemahannya. Akan tetapi, tidak banyak penelitian
yang menjelaskan ketidaksepadanan antara bahasa Inggris dan Indonesia,
khususnya dalam konsep budaya. Dengan melakukan perbandingan komponen
semantik antara kata-kata dan frasa yang mengandung unsur budaya Inggris dan
terjemahannya menggunakan teori Lexical Relations, Componential Analysis
(CA), dan Image Schema, akan dapat dilihat penyebab dari ketidaksepadanan.
Kata-kata dan frasa dari novel The Railway Children karya E. Nesbit (1906) dan
novel terjemahannya Anak-Anak Kereta Api yang dialihbahasakan oleh Widya
Kirana (1991) dijadikan sumber data untuk melihat hubungan leksikal antara
pasangan kata dan frasa serta representasi budaya Inggris di dalam novel
terjemahan.
ABSTRACT A lot of research has explained the non-equivalence at word and phrase levels
between English texts and their translation. However, only a few have explained
the non-equivalence between English and Indonesian texts, particularly in culturespecific
concepts. By comparing the semantic components of words and phrases
in English and Indonesian using Lexical Relations, Componential Analysis (CA),
and Image Schema, the cause of the non-equivalence can be shown. Using words
and phrases containing British culture-specific concepts taken from The Railway
Children novel by E. Nesbit (1906) and its translation Anak-Anak Kereta Api
translated by Widya Kirana (1991), this research explains the lexical relations
between English-Indonesian translation as well as the representation of British
culture in this Indonesian translated novel.