ABSTRAKSkripsi ini membahas ciri dan fungsi sastra anak yang terdapat dalam tiga buah cerpen jenaka yang berjudul ?Si Bodoh Jadi Pencuri?, ?Sura Menggala?, dan ?Mencari Orang Besar? dalam kumpulan cerpen Dua Puluh Dongeng Anak-anak karya Zuber Usman. Dari penelitian ini ditemukan bahwa ciri dan fungsi sastra anak untuk cerita jenaka tidak hanya bertumpu pada kemampuan cerita tersebut dalam memberikan pesan moral dan hiburan, tetapi juga harus memberikan rasa terwakilkan pada anak ketika membacanya. Dari tiga buah cerpen yang dianalisis, terdapat dua cerita, yaitu ?Si Bodoh Jadi Pencuri? dan ?Mencari Orang Besar? yang selain dapat memberikan pesan moral dan hiburan, juga dapat membuat anak merasa teridentifikasi dengan tokoh-tokoh yang berperan di dalamnya. Sedangkan, hasil dari penelitian cerpen ?Sura Menggala? kurang dapat memberikan rasa identifikasi bagi anak-anak. Meskipun begitu, cerpen ini tetap memiliki pesan moral dan hiburan yang juga tidak kalah penting bagi bacaan anak-anak.
ABSTRACTThis thesis discusses the characteristics and functions of children?s literature present in three humorous short stories titled ?Si Bodoh Jadi Pencuri?, ?Sura Menggala?, and ?Mencari Orang Besar? in the short stories collection Dua Puluh Dongeng Anak-anak by Zuber Usman. This research found that characteristics and functions of children?s literature for humorous stories not only focus on the ability to entertain and give moral messages, but also gives the feel of representation for the children when read it. From the three short stories that were analized, there are two stories, which is ?Si Bodoh Jadi Pencuri? and ?Mencari Orang Besar?, give the sense of identification with the character inside the stories. Meanwhile ?Sura Menggala? not giving the same as the other two stories. Nevertheless, this short story still have moral messages and entertaining value which is also important for children?s literatur.