Uji aktivitas antivirus ekstrak etanol daun angsana (Pterocarpus indicus Willd.) menyatakan bahwa daun angsana berpotensi sebagai media pengobatan demam berdarah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol daun angsana dengan tingkatan dosis 0,5 , 5, 50, dan 500 mg/kg bb terhadap morfologi fetus mencit galur DDY. Bahan uji diberikan secara oral sejak hari ke-6 hingga hari ke-15 kebuntingan. Induk mencit dikorbankan dan dibedah caesar pada hari ke-18 kebuntingan. Pengamatan meliputi jumlah corpus luteum, jumlah kematian dan resorpsi, jenis kelamin fetus, penimbangan berat badan fetus, pengukuran panjang fetus, serta pengamatan visual terhadap kelengkapan morfologi fetus.
Hasil uji anava (P>0,05) menyatakan bahwa pemberian ekstrak etanol daun angsana tidak memengaruhi jumlah implantasi, berat dan panjang badan fetus, serta jenis kelamin fetus. Hasil uji Kruskal-Wallis (P>0,05) menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh nyata terhadap jumlah fetus hidup, mati, resorpsi dan kelainan morfologi, sedangkan hasil uji Mann-Whitney (P>0,05) terhadap berat plasenta menunjukkan ada pengaruh nyata akibat pemberian ekstrak etanol daun angsana.
Antiviral activity of ethanol extract of angsana leaves (Pterocarpus indicus Willd.) showed that angsana potentially as dengue fever treatment. This study was performed to examine the influence of ethanol extract of angsana leaves at dose level 0,5 , 5, 50, and 500 mg/kg bw to mice fetus DDY strain. Substance test given by oral at 6th until 15th gestation period. At the 18th gestation, mice were euthanased by caesarian sectioned. Observation include the number of corpus luteum, number of death and resorption, weight body and crown-rump of fetus, and observation to completeness of morphological visually. Anava test (P>0,05) showed that ethanol extract of angsana leaves did not influence the implantation number, fetus weight and crown-rump, and fetus sex. Kruskal-Wallis test (P>0,05) showed that there is no significant difference on alive, dead, and resorption fetus; and morphological abnormality, whereas Mann-Whitney test (P>0,05) on placenta weight showed there is significant difference due to administration of ethanol extract of angsana leaves.