[Skripsi ini membahas mengenai implementasi sistem informasi manajemen
pelayanan terpadu (SIMYANDU) terintegrasi di Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu (BP2T) Kota Tangerang Selatan, sebagai salah satu upaya pemanfaatan
teknologi informasi dalam meningkatkan penyelenggaraan layanan perizinan.
Namun dalam implementasinya, sistem ini dianggap masih belum baik yang dapat
dilihat dari terdapat beberapa permasalahan. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan pendekatan Post Positivist yang didasarkan pada teori
Implementasi Sistem Informasi oleh James Wetherbe (1989, dalam Whitten dkk)
dengan desain deskriptif dan teknik pengumpulan data kualitatif, yaitu melalui
wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam penerapan
Simyandu terintegrasi ini masih ditemui beberapa kendala dari sisi efisiensi output
yang tidak paperless, masih maraknya pratik calo, adanya ketidaksinkronan dalam
proses mutasi berkas serta kurangnya sosialisasi layanan SMS Centre dan Website
kepada masyarakat yang termasuk ke dalam Aplikasi Simyandu untuk mengecek
status perizinan., This thesis discusses about Implementation of Application Integrated Sistem
Informasi Manajemen Pelayanan Terpadu (SIMYANDU) at Badan Pelayanan
Terpadu (BP2T) of South Tangerang. The Application is one of the effort to use
Information Technology (IT) in order to increase the services. However, the
application of this system is not good enough, considering the number of problem
that came up in the process. This research used the Post-Positivist approach,
which based on James Wetherbe (1989 in Jeffrey Whiten, 2001) theory of
information system implementation, with descriptive designed text and qualitative
method through in-depth interview. The result shows that the application of
integrated Simyandu still facing several problems, such as output efficiency,
numerous case of calo, the in-synchronizes data digitalization, and also lack of
publication of Sms Centre and Web service available in Simyandu Application.]