ABSTRAKIkan selar kuning (Selaroides leptolepis) merupakan salah satu sumberdaya ikan ekonomis penting yang terdapat di perairan Laut Jawa. Nilai ekonomisnya yang tinggi disertai permintaannya yang terus meningkat menjadikan ikan ini sebagai salah satu target penangkapan nelayan pukat cincin mini. Pertimbangan ini menjadi dasar perlunya pengkajian tentang aspek biologi reproduksi meliputi hubungan panjang berat, tingkat kematangan gonad (TKG), nisbah kelamin (sex ratio), fekunditas (jumlah telur), ukuran pertama kali tertangkap (Lc), ukuran pertama kali matang gonad (Lm), serta aspek perikanan selar kuning yang meliputi produksi penangkapan, daerah dan musim penangkapan, operasi penangkapan ikan dan strategi penangkapan ikan selar kuning. Penelitian yang dilaksanakan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Angke, Jakarta Utara yang dilaksanakan selama tiga bulan, mulai bulan September-November 2014 yang bertujuan untuk menganalisis beberapa aspek biologi reproduksi untuk mendapatkan informasi dalam rangka pengelolaan ikan selar kuning secara rasional dan mengkaji beberapa aspek perikanan sehingga nelayan dapat menentukan musim penangkapan, daerah penangkapan dan jenis alat tangkap yang sesuai untuk menangkap ikan selar kuning. Dari hasil penelitian ini diperoleh ukuran panjang pertama kali tertangkap (Lc) adalah 12,45 cm atau 35%. Pada pengamatan terhadap 1.002 ekor sampel ikan selar kuning, terdapat 652 ekor ikan yang belum matang gonad dan 350 ekor ikan yang sudah matang gonad dengan ukuran pertama kali matang gonad ikan adalah 10,5 – 16,3 cm, ini dapat disimpulkan bahwa ikan selar kuning yang didaratkan di PPI Muara Angke tersebut tidak layak tangkap karena memiliki nilai Lc < Lm atau banyak ikan selar kuning yang belum matang gonad. Panjang rata-rata ikan 11,88 cm dan berat rata-rata 29,47 gram dengan nilai a (intercept) sebesar -1,652; nilai b (slope) 2,894 dan nilai r (koefisien korelasi) sebesar 0,945 maka diperoleh persamaan panjang beratnya menjadi W = 0,022L2,984. Hal ini menunjukkan nilai b yang didapat lebih kecil dari 3 (b < 3) atau Alometrik negatif. Persentase perbandingan jenis kelamin adalah 1 : 1,012. Hasil penelitian perhitungan fekunditas ikan selar kuning berjumlah 10.874 butir telur pada panjang TL 14 cm pada TKG tingkat III. Musim penangkapan ikan selar kuning terjadi pada musim peralihan dari Barat ke Timur yaitu di bulan Maret dan pada pada bulan Juni sampai bulan Agustus atau saat musim Timur.
ABSTRACTYellowstripe scad (Selaroides leptolepis) is the one of the fishery resources that are economically important in the Java Sea waters. It have a high economic value with an ever-increasing demand that makes this fish as one of mini purse seine catching targets. These considerations are the basic for the need for assessments of reproductive biology aspects include severe long relationship, level of maturity gonad (TKG), the sex ratio (sex ratio), fecundity (number of eggs), the size of the first caught (Lc), the size of the first ripe gonads (Lm), as well as aspects of yellowstripe scad catching covering production, area and fishing season, fishing operations and strategies yellowstripe scad fishing. The research, conducted at the Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Angke held for three months, starting in September-November 2014 aims to analyze several aspects of reproductive biology to obtain information in order to manage yellowstripe scad fish in a rational and examines some of fisheries aspects so that fishermen can determine the fishing season, fishing areas and fishing gears suitable for catching yellowstripe scad fish. From these results obtained first caught length (Lc) is 12.45 cm, or 35%. In the observation of the 1002 yellowstripe scad fish samples, there were 652 fish were immature gonads and 350 fish were ripe gonads with the first ripe gonad size of fish is 10.5 to 16.3 cm, it can be concluded that the yellowstripe scad fish that catched and landed at PPI Muara Angke is not feasible because it has a value of Lc