Saat ini perbankan syariah di Indonesia sedang berada pada persepsi negatif masyarakat yang menganggap bank syariah sama dengan bank konvensional. Salah satu penyebab utama anggapan masyarakat ini adalah karena bank syariah masih menggunakan suku bunga konvensional sebagai benchmark dalam menetapkan mark-up (marjin) pembiayaannya. Tesis ini bertujuan untuk mendapatkan alternatif pricing benchmark yang tidak mengandung unsur nonhalal (Islamic Pricing Benchmark) untuk dapat digunakan oleh perbankan syariah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode simulasi dinamis stress testing. Tesis ini membahas beberapa usulan alternatif pricing benchmark yang disimulasikan pada beberapa bank sampel untuk melihat dampaknya pada profitabilitas dan permodalan bank. Hasil simulasi dinamis stress testing ini dijadikan sebagai referensi untuk menentukan alternatif pricing benchmark yang sesuai untuk diterapkan oleh perbankan syariah dengan mempertimbangkan akseptabilitas di industri perbankan syariah dan potensi pertumbuhan bank syariah di masa depan.
Currently, Islamic banking in Indonesia is facing a negative public perception who position Islamic banks similar to conventional banks. One of the main causes of this public perception is that Islamic banks still use conventional interest rate benchmark to price (mark-up/margin) their financing. The purpose of this thesis is to find an alternative pricing benchmark (Islamic Pricing Benchmark) which does not contain non-halal elements and applicable for Islamic banks. This research is a quantitative research with a dynamic stress testing method. Technically, it explores some of the pricing benchmark alternatives which are simulated to some sample banks. The output of this stress testing simulation will be treated as a reference to determine appropriate pricing benchmark to be implemented in Islamic banks by considering its acceptability in Islamic banking industry and Islamic banks? growth prospect in the future.