ABSTRAKFitosom merupakan suatu teknologi terbaru dalam formulasi obat herbal yang saat ini dikembangkan untuk memperbaiki absorpsi bahan aktif obat herbal yang lebih cepat. Fraksi etilasetat kering daun gaharu (Aquilaria malaccensis Lam) mengandung senyawa flavonoid yang memiliki khasiat sebagai antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan aktivitas penyembuhan luka bakar gel ekstrak daun gaharu (Aquilaria malaccensis Lam) fraksi etilasetat kering tanpa dibuat menjadi fitosom dengan gel fitosom ekstrak daun gaharu (Aquilaria malaccensis Lam) fraksi etilasetat kering, dibandingkan
dengan Bioplacenton gel sebagai kontrol positif. Tiga formula gel fitosom dibuat dengan konsentrasi fitosom 2%, 3% dan 4%, yang mengandung fraksi etilasetat kering daun gaharu (Aquilaria malaccensis Lam) dan fosfatidilkolin soya 1:1, menggunakan metode hidrasi lapis tipis. Uji farmakologi dilakukan secara in vivo pada tikus. Perbedaan aktivitas dilihat dari presentase penyembuhan luka pada gel
tanpa dibuat fitosom (68,83%), fitosom 2% (99,20%), fitosom 3 (99,38%), fitosom 4% (99,91%), Bioplacenton gel (100%). Dapat disimpulkan bahwa gel fitosom 4% memiliki aktivitas penyembuhan luka bakar derajat 2 yang hampir sama dengan Bioplacenton gel dan daya penyembuh lukanya lebih baik dari gel tanpa dibuat fitosom.
ABSTRACTPhytosome is the advanced technology in herbal medicine formulation that has been developed to improve the absorption rate of herbal active ingredient. Dry aethylacetate fraction of Gaharu leaves (Aquilaria malaccensis Lam) containing flavonoid which have antiinflammatory activity. This research aim is to determine the difference wound healing activity of non phytosome gel of dry aethylacetate fraction of Gaharu leaves (Aquilaria malaccensis Lam) extract and phytosome gel of dry aethylacetat fraction of Gaharu leaves (Aquilaria malaccensis Lam) extract, compared to Bioplacenton gel as positive control in healing the seconddegree burn. Three phytosome gel formulas were made by phytosome concentration of 2%, 3% and 4% containing dry aethylacetate fraction of Gaharu leaves (Aquilaria malaccensis Lam) and soy phosphatidylcholine 1:1, by thin layer hydration method. In vivo pharmacological experiment was done in rat. The difference of activity was seen from the percentage of wound healing on non phytosome gel (68.83%), phytosome 2% (99.20%), phytosome 3% (99.38%), phytosome 4% (99.91%), Bioplacenton gel (100%). It can be concluded that phytosome gel 4% has wound healing activity in second-degree burn which is almost the same with Bioplacenton gel, and the wound healing activity is better than the non phytosome gel.