UI - Disertasi Membership :: Kembali

UI - Disertasi Membership :: Kembali

Variasi fonologis bahasa Madura di seluruh Jawa Timur = Phonological variation of Maduresee language in East Java

Agusniar Dian Savitri; Multamia Retno Mayekti Tawangsih, promotor; F.X. Rahyono, 1956-, co-promotor; Njaju Jenny Malik, examiner; Muhadjir, examiner; Mohammad Umar Muslim, examiner; Joni Endardi, examiner; Lilie Mundalifah Roosman, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015)

 Abstrak

Penelitian Variasi Fonologis Bahasa Madura di Seluruh Jawa Timur dilatarbelakangi oleh 1) variasi bahasa Madura yang cenderung terjadi pada tataran fonologis; 2) ciri fonologis bahasa Madura, seperti kontoid aspirat dan geminat; 3) sebaran geografis penutur Madura yang membentuk kantong-kantong Madura di kepulauan Sumenep dan Pulau Jawa (Jawa Timur) baik di daerah tapal kuda maupun nontapal kuda; 4) hasil penelitian bahasa Madura sebelumnya yang cenderung mengaji variasi pada tataran leksikal dan pada daerah tertentu (tidak menyeluruh daerah Madura di Jawa Timur).
Berdasar pada latar belakang tersebut, permasalahan yang dikaji adalah ?variasi fonologis bahasa Madura di seluruh Jawa Timur? yang bertujuan untuk 1) menentukan status variasi bahasa Madura di seluruh Jawa Timur; 2) menemukan pola variasi fonologis bahasa Madura di seluruh Jawa Timur; 3) memaparkan distribusi variasi fonologis bahasa Madura di seluruh Jawa Timur; dan 4) memetakan variasi fonologis bahasa Madura di seluruh Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode pupuan lapangan.
Titik pengamatan berjumlah 40 yang mewakili seluruh daerah homogen Madura di Jawa Timur. Informan terdiri atas penutur tua dan penutur muda (laki-laki dan perempuan), yang masing-masing berjumlah dua informan utama. Jumlah informan seluruhnya 160 informan (80 informan tua, 80 informan muda). Daftar tanyaan yang digunakan adalah daftar tanyaan Pusat Bahasa yang terdiri atas kosakata dasar dan kosakata budaya.
Simpulan penelitian terdiri atas 1) status variasi bahasa Madura yang terdiri atas dialek Madura Timur, dialek Madura Barat, dialek Bawean, dialek Malang, dialek Kepulauan, dialek Patemon-Bondowoso (penutur muda saja); leksikal bahasa Madura cenderung sama (tidak bervariasi); pembeda isolek Madura daerah satu dengan daerah lainnya adalah variasi fonologisnya; kriteria penentu status isolek pada variasi fonologis yang dikemukakan Guiter tidak cocok digunakan untuk situasi kebahasaan di Indonesia sehingga perlu dimodifikasi dengan cara menaikkan persentasenya; 2) pola variasi fonologis bahasa Madura terdiri atas korespondensi dan variasi; variasi fonologis bahasa Madura cenderung bersifat sporadis 3) Distribusi variasi fonologis yang terdiri atas daerah vokoid, kontoid, silabel, dan daerah transisi tiga silabeldua silabel, daerah transisi kontoid aspiratnonaspirat dan kontoid geminatnongeminat; Bangkalan merupakan daerah pusat penyebaran (focal area) dan daerah asal (homeland) bahasa Madura di seluruh Jawa timur; arah penyebaran bahasa Madura di seluruh Jawa Timur dimulai dari Bangkalan ke Bawean, ke timur (Sampang-Pamekasan-Sumenep), dan ke Pulau Jawa. Sebaran dialek bahasa Madura tersebut sekaligus menunjukkan arah migrasi penutur bahasa Madura. 4) terdapat perubahan variasi fonologis, jumlah dialek, dan distribusinya dari penutur tua ke penutur muda.

The research on Phonological Variation of Madura Language in East Java was based on 1) the tendency that Madura language variation tends to happen on the phonological level; 2) the phonological characteristics of Madura Language; 3) the geographical distribution of Madura speakers that form Maduranese enclaves both in Sumenep archipelago and Java island (East Java) both in tapal kuda and non-tapal kuda; 4) the previous researches tend to study the variation on lexical level and on restricted area ( not all Maduranese area in East Java).
Based on the above mentioned background, the problem discussed in this research is "phonological variation of Madura Language in East Java", which aims to 1) determine the variation status of Madura Language in East Java; 2) to find out the pattern of phonological variation of Madura Language in East Java; 3) to explain the distribution of the phonological variation of Madura Language in East Java; dan 4) to map the phonological variation of Madura Language in East Java. The method used in collecting data of this research is pupuan lapangan.
There were 40 points of observation which represented all of homogenous Maduranese in East Java. Informants consisted of old speakers and young speakers (male and female). There were 160 informants (80 old informants, 80 young informants). The list of questions used in this research was from Language Center which consisted of basic vocabulary and cultural vocabulary.
The conclusion of the research were as follows 1) the status of Madura Language variation which consisted of Madura timur dialect, Madura barat dialect, Bawean dialect, Malang dialect, Kepulauan dialect, Patemon-Bondowoso dialect (young informants only); the lexical of Madura Language tends to be similar (non-variation); the Madura isolect distinctive feature of one area to another is its phonological variation; the isolect determinated criteria on phonological variation proposed by Guiter was not suitable for Indonesian language situation so that modification is highly required by increasing the percentage; 2) the pattern of phonological variation of Madura Language which consisted of correspondency and variation; the phonological variation of Madura Language in East Java happens sporadically; 3) the distribution of phonological variation which consisted of vocoid area, contoid area, syllable area, transition area [u], transition area [a], transition area three-syllabletwo-syllable, transition area between aspirated and non aspirated contoid and between geminat and non geminat contoid; Bangkalan is both the center and of distribution (focal area) and the homeland of Madura Language in East Java; the direction of Madura Language distribution in East Java was initiated from Bangkalan to Bawean, heading east (Sampang-Pamekasan-Sumenep), and to Java island. The distribution of Madura Language has also shown the migration of Madura Language speakers. 4) there is a change in phonological variation and distribution from old speakers to young speakers.

 File Digital: 1

Shelf
 D2119-Agusniar Dian Savitri.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Disertasi Membership
No. Panggil : D2119
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xxiii, 795 pages : illustration ; 24 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
D2119 07-19-681233199 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20416131
Cover