ABSTRAKLATAR BELAKANG. Kelelahan terkait kanker merupakan salah satu keluhan yang paling banyak dilaporkan oleh pasien kanker. Tata laksana yang baik membutuhkan alat ukur kelelahan terkait kanker yang baik. Brief Fatigue Inventory (BFI) merupakan instrumen singkat yang sahih dan andal yang disusun untuk menilai kelelahan terkait kanker. Tujuan penelitian ini adalah menguji kesahihan dan keandalan BFI versi Bahasa Indonesia.
METODE. Dilakukan penerjemahan BFI ke dalam Bahasa Indonesia melalui prosedur forward-backward dan cognitive debriefing. Pada 121 pasien kanker rawat jalan yang memenuhi kriteria dan bersedia menjadi responden dilakukan pengisian BFI dan Medical Outcome Study Quality of Life Short Form 36 (MOS SF-36). Data demografis dan klinis pasien dikumpulkan dan dicatat.
HASIL. Nilai keseluruhan koefisien Cronbach alpha untuk kesembilan butir BFI versi Bahasa Indonesia adalah 0.956. Hasil analisis faktor menunjukkan solusi 1 faktor, menguatkan hipotesis bahwa BFI merupakan instrumen unidimensional. Skor BFI versi Bahasa Indonesia dibandingkan dengan subskala MOS SF-36 untuk menilai kesahihan konvergen. Sesuai dugaan, diperoleh korelasi negatif dengan seluruh subskala MOS SF-36 (r= -0.388 hingga -0.676; p<0.0000). Analisa kesahihan diskriminatif menunjukkan bahwa rerata skor BFI versi Bahasa Indonesia meningkat secara bermakna dengan meningkatnya skor Eastern Cooperative Oncology Group Performance Status (ECOG-PS) (p=0.000).
KESIMPULAN. BFI versi Bahasa Indonesia merupakan instrumen pengukur kelelahan terkait kanker yang sahih dan andal untuk digunakan pada populasi kanker di Indonesia.
ABSTRACT
BACKGROUND. Cancer-related fatigue is one of the most commonly reported symptoms in cancer patients. Concise assessment is essential to manage this symptom. Brief Fatigue Inventory (BFI) is a valid and reliable short instrument to assess cancer-related fatigue. The purpose of this study was to examine the validity and reliability of the Indonesian version of this instrument.METHODS. Forward and backward translation approach, followed by cognitive debriefing process was done to develop Indonesian version of BFI. One hundred and twenty one consecutive adult outpatients with cancer who are willing to participate in this study filled in BFI Indonesian version along with the Medical Outcome Study Quality of Life Short Form 36 (MOS SF-36). Demographic and health data were collected.RESULTS. The BFI Indonesian version had an overall Cronbach alpha for the nine items of 0.956. The results of the factor analysis suggested a 1-factor solution, supporting the hypothesis of unidimentionality of the BFI Indonesian version. The BFI Indonesian version score was compared to MOS SF-36 subscale to evaluate convergent validity. An expected inverse correlation between BFI Indonesia version and all domains of MOS SF-36 was observed (r= -0.388 to -0.676; p<0.0000). Discriminant validity analysis showed the BFI Indonesian version mean score significantly increased with increasing Eastern Cooperative Oncology Group Performace Status (ECOG-PS) values (p=0.000).CONCLUSIONS. BFI Indonesian version is a reliable, valid instrument for Indonesian cancer patients.