ABSTRAKAnalisis vegetasi tingkat pohon dan belta di Hutan Kota Muhammad Sabki (HKMS), Kota jambi dilakukan pada bulan Januari - Februari 2012. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode transek yang dikombinasikan dengan metode petak. Pengamatan dilakukan dengan 100 petak yang masing-masing berukuran 10 x 10 m, yang tersebar secara sistematis pada beberapa transek sehingga luas total 1 hektare. Hasil inventaris pohon diameter > 10 cm tercatat 49 spesies, dari 489 individu pohon dengan total luas bidang dasar 4,46 m2. Tercatat pula untuk tingkat belta sebanyak 50 spesies dengan total luas bidang dasar adalah 0,15 m . Karet (Hevea brasiliensis Mull. Arg.) masih mendominasi pada tingkat pohon, yang diikuti oleh Litsea firma dengan nilai kepentingan (NK) berturut - turut 74,0% dan 59,3%. Kehadiran pohon karet menunjukkan bahwa hutan kota merupakan hutan sekunder. Analisis sebaran spesies membentuk 11 asosiasi yang terbentuk menjadi beberapa subasosiasi. Hasil analisis keanekaragaman komposisi spesies asli pada zona pemanfaatan sedang (ZPS) lebih tinggi dibandingkan dengan zona pemanfaatan rendah (ZPR) yang merupakan zona inti. Sebanyak 43 spesies (47,7%) pohon dengan dbh > 10 cm adalah tanaman asli yang tumbuh secara alami, dan beberapa di antaranya termasuk dalam katgori langka dan dilindungi oleh hukum di Indonesia.
ABSTRACTVegetation analysis of tree and sapling components in the Hutan Kota Muhammad Sabki (HKMSA KotaJambi conducted from January until February 2012. The study used combination of transect and plot method, where 100 plot of 10m x 10m each were spread out systematically along the transect, thus totals I hectare. A total of489 trees (diameter at breast hight, dbh > 10 cm) with total basal area 4,46 m2 comprising 49 species were recorded. The sapling recorded were 50 species consisting of 641 individual, with a total basal area is 0,15 m2. Rubber (Hevea brasiliensis Mull. Arg.) and Litsea flrma are dominants with Importance value 74,0% and 59,3%. The presence of rubber trees indicate that the forest is a secondary forest Analisis of species distribution in trees plot results in 11 species association with several subassositiation. They reveal that zona pemanfaatan sedang (ZPS) diversity the native species composition in ZPS is in higher than in zona pemanfaatan rendah (ZPR). As many as 43 (47,7%) species >10 cm are native plant that grows naturally, some of which are included in the category of rare and protected by the laws of Indonesia.