ABSTRAKPertumbuhan penduduk Indonesia yang semakin meningkat berdampak pada peningkatan kebutuhan akan bahan bakar minyak dan gas, yang merupakan suatu kebutuhan dasar baik bagi masyarakat industri maupun rumah tangga. Pesatnya perkembangan konsumsi bahan bakar minyak di Indonesia, berakibat pada semakin tingginya pula pertumbuhan industri pertambangan minyak dan gas di Negara ini. Oleh karena itu, diperlukan pula perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang jasa pemboran sebagai penunjang kegiatan eksplorasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan migas. PT X menyadari akan adanya peningkatan perusahaan pertambangan minyak dan gas yang membutuhkan jasa pemboran yang tidak lagi berorientasi pada eksplorasi darat, akan tetapi sudah berfokus pada eksplorasi lepas pantai. Oleh karenanya, PT X merasa perlu untuk melakukan pembelian Jack Up Rig Ojfshore yang dijadikan sebagai alat utama pemboran pada lepas pantai. Penelitian ini menganalisis kelayakan investasi dan risiko dari aspek keuangan. Perhitungan capital budgeting yang dilakukan menghasilkan nilai NPV sebesar $81.824.240 dan IRR sebesar 14%. Selain itu, guna melakukan analisis risiko proyek, dilakukan pula simulasi monte carlo yang menghasilkan rata-rata NPV sebesar $81.717.618 dengan probabilitas menghasilkan NPV bernilai negatif adalah sebesar 1,43%.
ABSTRACTThe growth of Indonesia population has spurred the needs for oil and gas, which are the basic needs of industry and household. Consequently, this fuel consumption also drove the growth of oil and gas mining company. Drilling company, as one part in the whole value-chain in oil and gas mining, is obviously indispensable in supporting oil and gas company. PT X, one of drilling companies in Indonesia, has envisioned the growing need of oil and gas company to mine offshore field, as onshore field started to dry up. To accommodate this need, PT X procures Jack Up Rig Offshore, the main equipment in offshore drilling. This research analyzes investment feasibility and financial risks of the procurement. The computation of capital budgeting produced an NPV of $81,824,240 and IRR of 14 percent. In addition, Monte Carlo simulation is used to analyze the risk of the procurement. This simulation produces average NPV of $81,717,618 with the probability of negative NPV of 1.43%.