Diplomasi ekonomi bukanlah merupakan kegiatan baru dalam diplomasi di kancah internasional, namun keperluan untuk menjalankannya secara terfokus dan serius semakin tinggi setelah berakhirnya perang dingin antara kedua super power dunia. Negara-negara dunia dituntut untuk meningkatkan kemakmuran dan melakukan pemerataan kesejahteraan rakyat umum serta menterjemahkan demokrasi ke dalam perbaikan hak-hak ekonomi rakyat. Sebagai negara besar dengan sumbr daya yang melimpah, hal tersebut terasa penting bagi Indonesia yang juga merupakan negara demokrasi besar dunia. Presiden Joko Widodo tidak lama setelah memegang kekuasaan langsung menuntut tanggung jawab jajaran diplomasi untuk berperan serta dalam meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Presiden memberikan arahan kepada para duta besar untuk menjadikan diplomasi ekonomi menjadi fokus utama. Tulisan ini membahas bagaimana diplomasi ekonomi digerakkan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi Indonesia dalam kaitan kerjasama internasional di bidang perdagangan, investasi, kebijakan pembangunan dan pariwisata. Dengan melakukan pembenahan tiga masalah utama yaitu hubungan antara ekonomi dan politik, hubungan lingkungan diplomasi ekonomi dengan aneka tekanan domestik dan internasional serta hubungan antara aktor negara dan non-negara (aktor privat/swasta)